Cegah Bullying, Disdik Kalteng Bentuk Satgas Anti Perundungan di Setiap Sekolah

Foto: Plt Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo

PALANGKA RAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah (Kalteng) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Perundungan atau bullying di setiap sekolah jenjang SMA/SMK. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan dan penanganan dini terhadap kasus perundungan yang disinyalir masih terjadi di lingkungan pendidikan.

Pembentukan satgas ini didasari oleh temuan survei internal dan eksternal. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, mengungkapkan bahwa meski belum ada laporan resmi yang masuk, indikasi adanya perundungan tetap kuat.

WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

“Item survei Litbang Kompas itu ada terkait bullying. Ketika disurvei, anak-anak merasa di sekolahnya masih ada bullying,” kata Reza, Kamis 27 November 2025.

Reza menjelaskan bahwa kondisi kasus bullying di sekolah-sekolah di bawah Pemprov Kalteng ibarat fenomena gunung es. Kasus yang muncul ke permukaan hanya sebagian kecil, sementara kasus yang tidak terlihat bisa jauh lebih banyak.

“Di atasnya kecil, tapi di bawahnya bisa masalah besar. Kami berharap tidak demikian, karena guru-guru selalu kami ajak pertemuan virtual untuk memantau kasus ini,” ujarnya.

Hingga kini, Disdik Kalteng memang belum menerima laporan resmi. Namun, Reza tetap meminta semua pihak mewaspadai potensi tersebut.

“Belum ada laporan. Kami mohon doa semoga Kalteng selalu kondusif dan aman dari bullying, karena di daerah lain kasusnya banyak sekali,” tambahnya.

Sebagai langkah nyata, Satgas Anti Bullying yang dibentuk di setiap sekolah bertugas untuk mencegah, memantau, serta menangani potensi perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan secara langsung.

“Kami tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi. Kasus ini harus menjadi perhatian. Selain itu, kami bentuk satgas anti bullying di setiap sekolah,” tegas Reza.

Disdik berharap seluruh satuan pendidikan dapat terus memperkuat langkah pencegahan, termasuk memperbaiki komunikasi antara guru, orangtua, dan siswa agar kasus perundungan dapat segera terdeteksi sejak dini.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page