Diduga Karena Cemburu, Pegawai Kemenag Kalteng Dianiaya Istri Rekan Kerja Hingga Memar
PALANGKA RAYA – Seorang pegawai perempuan berinisial S di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah (Kemenag Kalteng) diduga dianiaya oleh salah satu Kepala Sekolah Madrasah Aliyah di Palangka Raya.
Insiden ini terjadi pada jam istirahat siang, Senin 7 Oktober 2024, di dalam ruangan kerja korban. Diduga pelaku melampiaskan kekerasannya karena cemburu terhadap korban yang bekerja sebagai rekan kerja suaminya.
Korban menjelaskan bahwa pada saat kejadian, suami pelaku tidak ada didalam ruangan. Pelaku tiba-tiba masuk ke ruangannya. Korban yang merasa tidak nyaman, kemudian mendekati pelaku. Saat korban mencoba menanyakan apa yang terjadi, pelaku tidak hanya marah tetapi juga mulai menunjuk-nunjuk wajah korban dan melontarkan kata-kata kasar.
“Saya menanyakan apa masalahnya dan kenapa dia memusuhi saya. Saya juga bilang kalau saya tidak menyukai suaminya,” ungkap S.
Namun, perkataan tersebut justru membuat pelaku semakin emosi dan melayangkan pukulan ke wajah korban.
Akibat serangan itu, korban mengalami luka memar di wajah sebelah kiri dan lebam di rahang bawah. Korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Palangka Raya.
Awalnya, korban ragu untuk melapor, namun setelah mendapat dorongan dari keluarganya, termasuk kakaknya yang seorang anggota kepolisian, korban memutuskan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.
Selain korban, seorang mahasiswa magang yang berada di lokasi saat kejadian juga menjadi saksi mata pemukulan tersebut. Berdasarkan informasi dari pihak Polresta Palangka Raya, mereka saat ini sedang mengumpulkan bukti tambahan berupa rekaman CCTV di lokasi.
Kasi Humas Polresta Palangka Raya, Iptu Sukrianto, saat dikonfirmasi mengatakan, laporan tersebut telah diterima dan kasusnya kini ditangani oleh bagian Jatanras Reskrim.
“Kami sudah menerima laporan dan saat ini proses penyelidikan tengah berjalan. Keterangan saksi sudah diambil dan pemanggilan terlapor sedang dipersiapkan,” ujar Sukri, Kamis 17 Oktober 2024.
Polisi juga sedang menunggu rekaman CCTV dari lokasi untuk memastikan kronologi kejadian, yang diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai insiden kekerasan ini.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan