Dirut Pertamina Minta Maaf Atas Kasus Dugaan Korupsi Impor Minyak
JAKARTA – Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia terkait kasus dugaan korupsi dalam tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang di anak usaha Pertamina serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) periode 2018-2023.
Permintaan maaf ini disampaikan Simon dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Pertamina pada Senin 3 Februari 2025.
“Saya, Simon Aloysius Mantiri, sebagai Direktur Utama PT Pertamina Persero, menyampaikan permohonan yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini ini,” ujar Simon.
Simon juga menyatakan apresiasinya terhadap langkah hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam mengusut dugaan pelanggaran tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi penindakan hukum yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Agung atas dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Pertamina (Persero),” kata Simon.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pertamina akan bersikap kooperatif dan siap memberikan dukungan dalam bentuk data maupun keterangan tambahan yang dibutuhkan selama proses investigasi berlangsung.
“Kami sangat mendukung upaya dari Kejaksaan Agung dan tentunya akan terus membantu apabila dibutuhkan data-data ataupun keterangan tambahan,” tuturnya.
Kasus dugaan korupsi ini menjadi sorotan publik setelah Kejaksaan Agung mengungkap adanya indikasi penyimpangan dalam pengelolaan impor minyak mentah dan produk kilang oleh anak usaha Pertamina dan KKKS pada periode 2018-2023.
Sejauh ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan tujuh tersangka, terdiri dari empat petinggi anak usaha Pertamina dan tiga broker. Berikut daftarnya:
Petinggi Anak Usaha Pertamina:
1. Riva Siahaan-Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
2. Yoki Firnandi (YF)-Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
3. Sani Dinar Saifuddin (SDS)-Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
4. Agus Purwono (AP)-VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
Broker yang Terlibat:
1. MKAR-Beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
2. DW-Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim
3. GRJ-Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Hingga saat ini, penyelidikan masih berlangsung guna mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut.










Tinggalkan Balasan