Narasi Kalteng

Akurat & Terpercaya

Disdik Kalteng Klaim 100 Persen Sekolah Terdigitalisasi, Atasi Tantangan Geografis dengan Starlink

Foto: Plt Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo

PALANGKA RAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah mengklaim seratus persen Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Khusus (SKH) di wilayahnya kini telah terdigitalisasi.

Akses teknologi ini didorong untuk mengatasi tantangan geografis Kalteng yang luas, termasuk daerah yang belum terjangkau listrik dan sinyal internet konvensional.

Klaim tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam sebuah pertemuan di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Jumat, 28 November 2025.

Pertemuan yang dihadiri Gubernur Agustiar serta jajaran perguruan tinggi se-Kalteng itu fokus membahas pemerataan akses pendidikan di Bumi Tambun Bungai.

Dalam paparannya, Reza menjelaskan strategi pemerintah provinsi meniadakan ketimpangan akses informasi dan layanan pendidikan antar daerah. Untuk wilayah yang belum teraliri listrik, pemerintah memanfaatkan panel surya.

“Sementara daerah yang kesulitan sinyal internet didukung dengan teknologi satelit, seperti Starlink,” kata Reza.

Langkah ini, imbuhnya, krusial untuk menyiapkan generasi muda Kalteng agar mampu bersaing. “Kita ingin anak-anak Kalteng memiliki daya saing ketika lulus perguruan tinggi, baik di dunia kerja lokal, nasional, bahkan internasional,” ujarnya.

Selain digitalisasi, Pemprov Kalteng mematangkan program prioritas “Satu Rumah Satu Sarjana”. Program ini menawarkan akses kuliah gratis yang menyasar khusus anak-anak dari desa dan daerah terpencil.

Komitmen ini diresmikan melalui penandatanganan kerja sama dengan 32 perguruan tinggi di Kalteng. Dari total 37 perguruan tinggi yang ada, mayoritas telah sepakat mendukung inisiatif pendidikan cuma-cuma ini.

Reza menekankan pentingnya program tersebut menyentuh langsung masyarakat di pelosok.

“Harapan kita, program ini benar-benar menyentuh anak-anak di wilayah terpencil. Jangan sampai ada lagi lulusan SMA yang pintar, tetapi berhenti sekolah hanya karena faktor biaya,” tegas Reza

Foto: Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, melaporkan progres signifikan program Satu Rumah Satu Sarjana di hadapan Gubernur dan rektor perguruan tinggi.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Exit mobile version