Dosen Universita Palangka Raya Ajarkan Diversifikasi Produk Madu Kelulut Di Desa Bahu Palawa

Foto: Pelatihan diversifikasi produk madu kelulut bagi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Desa Bahu Palawa, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.

PALANGKA RAYA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar pelatihan diversifikasi produk madu kelulut bagi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Desa Bahu Palawa, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Minggu (11/8/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM BIMA UPR dengan nomor kontrak turunan 1020/UN24.13/AL.O4/2024 yang digawangi oleh dosen dari program studi kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta dosen dari program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Pitron, Ketua KUPS Desa Bahu Palawa, menyatakan bahwa desanya mampu memproduksi 40-60 liter madu kelulut per bulan. “Namun, produksi yang tinggi ini belum diimbangi permintaan pasar yang memadai, ” ujarnya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya, Evi Veronica mengatakan bahwa UPR akan selalu mengedepankan Inovasi pada kegiatan pengabdian masyarakat, seperti produk madu kelulut

“Universitas Palangka Raya akan terus berupaya untuk selalu mengedepankan inovasi dan teknologi dalam setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat,” kata Evi.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan sosialisasi oleh Septaria Yolan Kalalinggi. Ia menjelaskan tentang cara pembuatan sabun, permen, sirup, dan masker menggunakan madu kelulut sebagai bahan bakunya.

“Terdapat 23 senyawa fitokimia aktif pada madu kelulut, meliputi turunan senyawa keton, alkohol, dan ester yang mempunyai karakterisitik sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetes,” ungkapnya.

Dia menjelaskan adanya kandungan senyawa aktif pada madu kelulut memungkinkan madu tersebutt dimanfaatkan sebagai produk skincare, food and baverage, dan healthcare.

Pada sesi diskusi bersama Zahrotun Nafisah dan John Budiman Bancin sekaligus peserta kegiatan. Peserta yang terdiri dari anggota KUPS dan kader PKK Desa Bahu Palawa berkesempatan mencoba produk olahan madu kelulut.

“”Saya baru tahu kalau madu bisa dijadikan sabun. Ke depannya, sangat mungkin untuk memproduksi sabun madu kelulut di desa kami,” ungkap Ali, anggota KUPS Bahu Palawa.

Kalalinggi menambahkan, kegiatan akan berlanjut dengan dua tahap berikutnya meliputi peningkatan kualitas madu kelulut menggunakan vacuum evaporator dan pelatihan digital marketing.

“Kami berharap madu kelulut dapat menjadi salah satu komoditas utama Kalimantan Tengah, khususnya di Desa Bahu Palawa,” katanya.

Sementara Kepala Desa Bahu Palawa, Bapak Fordecun, menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat di Desa-nya. Ia berharap kegiatan ini membawa dampak positif.

” Saya berharap kegiatan ini akan memberikan dampak positif terhadap perokonimian Desa Bahu Palawa ke depannya,” harapnya.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page