Interupsi di Paripurna DPRD Kalteng, Ampera Protes Pemangkasan Anggaran Jalan Hayaping–Patung
PALANGKA RAYA – Polemik anggaran proyek jalan provinsi Hayaping–Patung di Barito Timur memicu ketegangan di Paripurna DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng). Dari semula lebih dari Rp37 miliar, anggaran tersebut kini tinggal Rp5,9 miliar setelah serangkaian pemangkasan.
Kondisi ini membuat anggota DPRD Kalteng, Ampera A.Y. Mebas, melayangkan interupsi keras pada rapat paripurna ke-21 masa sidang III tahun 2025, Senin (25/8/2025).
“Interupsi pimpinan. Yang terhormat Wakil Gubernur dan Saudara Ketua, saya masih mempertanyakan anggaran jalan Hayaping-Patung. Dari Rp30 miliar ditambah Rp7,5 miliar, lalu dikurangi Rp20 miliar dan diadendum Rp5,9 miliar. Kalau dikembalikan saya tidak terima. Harus dikembalikan ke Rp20 miliar supaya nantinya ada penambahan untuk Barito Timur,” tegas Ampera dalam sidang yang dipimpin Ketua DPRD Kalteng, Arton S. Dohong.
Padahal, agenda sidang tersebut sejatinya hanya mendengarkan jawaban Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng atas pandangan umum fraksi-fraksi terkait Raperda Perubahan APBD 2025.
Menanggapi interupsi itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan masalah tersebut akan dibahas lebih lanjut.
“Terkait hal yang ditanyakan saya kira sependapat. Akan didiskusikan dalam rapat pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah dengan DPRD,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, Ampera memang kerap melontarkan kritik terkait penyusutan anggaran perbaikan jalan tersebut. Ia menilai, dari semula Rp37 miliar lebih, nilai proyek merosot menjadi Rp19-20 miliar saat dilelang, lalu kembali terpangkas lewat adendum hingga hanya tersisa Rp5,9 miliar.
“Makanya saya ngomong terus itu. Sudah sekian tahun, itu jalan provinsi bukan kabupaten,” kata Ampera, Kamis (14/8/2025).
Meski proyek sudah berjalan, ia meragukan kualitas pembangunan akibat besarnya pengurangan anggaran. Bahkan, ia menegaskan seluruh dana pokok pikiran (pokir) miliknya—lebih dari Rp7 miliar—telah ia arahkan khusus untuk perbaikan jalan tersebut.
“Pokir saya aja Rp7 miliar lebih kok jadi Rp5,9 miliar, ini gimana,” tegasnya.










Tinggalkan Balasan