Janda di Palangka Raya Jadi Korban TNI Gadungan Usai VCS, Diancam Video Syur Disebar
PALANGKA RAYA – Kasus penipuan dan pemerasan melalui media sosial kembali terjadi. Kali ini, seorang janda berinisial AN (33), ibu dua anak di Palangka Raya, menjadi korban ancaman penyebaran video syur usai berkenalan dengan seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI di Facebook.
Kisah ini terungkap setelah korban menceritakan pengalamannya kepada Polisi dari Binmas Polda Kalteng, Cak Sam.
“Jadi cak, ada kenalan dari FB cak, dia mengaku anggota TNI dan melakukan video call. Entah kenapa dari video call itu dia meminta saya memperlihatkan bagian tubuh cak, berjam-jam dia minta cak, saya nggak sadar kenapa saya bisa memperlihatkan cak. Sepertinya direkam cak. Saya tidak macam-macam pak, hanya memperlihatkan tapi saya dibilang sama komandannya mereka melakukan sadap terhadap video tersebut. Saya takut cak, banyak nomor telepon yang dia lihat di sana, keluarga saya dan orang tua saya cak, saya sangat takut cak. Mereka meminta sejumlah uang untuk kekeluargaan cak, saya merasa diperas cak, saya malu cak. tolong saya cak,” curhat AN kepada Cak Sam.
Usai melakukan video call sex (VCS), keesokan harinya pelaku mengaku terkena razia provos dan gawai miliknya disita. Dari situlah pelaku berdalih komandannya menemukan video VCS korban. Untuk “menutup kasus”, pelaku meminta AN mengirimkan uang Rp10 juta agar perkara tersebut tidak diproses.
Menindaklanjuti laporan korban, Cak Sam melakukan penelusuran (profiling) akun Facebook pelaku. Hasilnya, akun tersebut ternyata palsu alias fake account dengan menggunakan foto dan video anggota TNI.
Cak Sam kemudian memberi peringatan keras kepada pelaku agar tidak menyebarkan video pornografi, tidak melakukan pemerasan, serta berhenti mengaku sebagai anggota TNI. Sebab, perbuatan tersebut jelas melanggar hukum dan bisa berujung penjara.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati menggunakan media sosial.
“Stop VCS dengan siapapun, apalagi dengan orang baru dikenal di medsos. Banyak akun-akun fake menggunakan foto atau video orang lain,” tegas Cak Sam.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan