Mahasiswa Faperta UPR Bedah Buku “Mitos Vs Fakta Industri Sawit ke Empat

Foto : Mahasiswa Faperta UPR

PALANGKA RAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (BEM Faperta UPR) perkuat kolaborasi dengan PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan melaksanakan kegiatan Bedah Buku Mitos Vs Fakta Industri Sawit ke empat di Kampus UPR, Sabtu (9/3/2024).

Kegiatan Diseminasi dan bedah buku ini mengangkat tema Industri Minyak Sawit Indonesia Dalam Isu Sosial Ekonomi dan Lingkungan Global. Dan, dimoderatori oleh Akedemisi Faperta UPR, Pordamantra.

Direktur PASPI, Tungkot Sipayung yanh turut hadir dan sekaligus memberikan tanggapan, serta ditambah penanggap lainnya dari UPR, seperti Betrixia Barbara, Ni Nyoman Sri Yuliani dan Suherman.

“Persoalan yang dihadapi, adalah persaingan internasional. Harga kompetitif dengan minyak nabati.

Repeseed, sun flower dan kedelai tidak mampu berperang harga.

Mencoba menyudutkan minyak sawit, melalui perpsepsi publik dengan minyak murahan,” ujar Tungkot Sipayung.

Dirinya memulai tanggapan dari sejarah terlebih dahulu, seperti komoditas yang semula unggul, sekarang hilang ditelan zaman. Seperti Pala, cengkeh, rempah-rempah, gula dan lainnya.

Menurutnya, masalah yang dihadapi mengenai produktifitas yang bersinggungan dengan teknologi lalu ke kebijakan pemerintah dan salah urus.

Ia menepis adanya tudingan kampanye buruk mengenai sawit yang bersinggungan tentang lingkungan, boros air, berkolestrol serta tuduhan miring lainnya dengan menjawabnya melalui kajian empiris intelektual data berimbang.

“Itu tidak benar. Menepis sawit itu boros air, merusak lingkungan dan lainnya. Mana lebih banyak emisi gas rumah kaca Indonesia dan Eropa. 4 kali lipat. Sawit kontribusinya kecil, 25 juta hektar. Menggunakan isu lingkungan dan sosial untuk menyudutkan industri sawit. Sawit ini belum sempurna, tapi lebih sempurna dari pesaingnya,” jelasnya.

Ditambahkannya, dari 7 minyak nabati di dunia, yang punya sistem sertifikasi berkelanjutan hanya sawit. Indonesia produsen minya sawit terbesar, sustanable. Ingin sampai ke generasi mendatang.

Peananggap lainnya, Betrixia Barbara, Ni Nyoman Sri Yuliani dan Suherman memberikan catatan serta apresiasi atas buku tersebut. Dan, Dokter Gizi Fakultas Kedokteran UPR, Ni Nyoman Sri Yuliani mengaacungi jempol, bisa ditelusuri.

“Namun Ada refrensi bisa diupdate karena tahun 1900an,” tuturnya.

Pihaknya membenarkan jika minyak nabati sawit tidak meningkatkan kolestrol. Ni Nyoman Sri Yuliani memberikan catatan tidak meningkatkan kolestrol jika sesuai kecukupan gizi tidak berlebihan.

“Minyak sawit, tidak meningkatkan kolestrol, dengan catatan sesuai kecukupan gizi. Kalau berlebihan bisa meningkatkan kolestrol.

Penelitian kolestrol tidak gamblang, kolestrol yang mana yang meningkat,” terangnya.

Lebih lanjut, Betrixia Barbara menambahkan, ekspor cpo sawit disinggung sedikit, harga, gender, gaji, sumber daya manusia, hingga tenaga kerja di pedesaan. Karena dinilainya, isu yang berkembang masyarakat lokal seolah-olah sedikit diakomodasi.

Gubernur Bem Fakultas Pertanian UPR, E Kind Rezekinta Barus turut menyampaikan, kegiatan desiminasi dan bedah buku itu diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh peserta yang mengikuti, khususnya mahasiswa Faperta UPR tentang kelapa sawit.

Sebelumnya, Ketua Panitia, Dwi Sitorus menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan oleh pihaknya tersebut guna mendiplomasikan industri sawit ke publik Indonesia dan menyebarkan informasi dan pengetahuan seputar industri yang sesuai dengan fakta-fakta ilmiah.

“Hal ini menjadi kolaborasi luar biasa untuk menambah dan mempertajam pengetahuan tentang bagaimana sebetulnya pengaruh dan dampak yang ditimbulkan kelapa sawit, yang selama ini menjadi pro dan kontra di antar kalangan,” tambahnya.

Untuk diketahui, kegiatan tersebut di hadiri lebih dari 200 peserta. Dan, selain Bedah buku, pihaknya juga melaksanakan perlombaan yaitu, lomba vidio kelapa sawit dan infografis dengan teman kelapa sawit dan di buka untuk seluruh mahasiswa Kalteng.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Gm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page