Masuk Kandidat Kuat Calon Wali Kota, Sigit Widodo : Fokus Pileg & Pilpres Dulu, Sisanya Keputusan Partai
PALANGKA RAYA – Kaltengpedia merilis 10 kandidat kuat yang akan menjadi calon Wali Kota Palangka Raya yang berpeluang terpilih pada periode 2024-2029 mendatang.
10 kandidat kuat tersebut diantarnya Fairid Naparin (Golkar), Umi Mastikah (Demokrat) , Sigit Widodo (PDI Perjuangan), Yulistra Ivo Azhari, Heru Dihayat (PKS), Mofit Saptono, Asdi Narang (NasDem), Andrie Elia Embang, Nenie A. Lambung (PDI Perjuangan) dan Wahid Yusuf (Golkar).
Menanggapi hal tersebut, Kader PDI Perjuangan Palangka Raya yang juga anggota DPRD Palangka Raya, Sigit Widodo mengatakan dirinya saat ini masih fokus untuk memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Terkait manu tidaknya sebagai Wali Kota ini bonus dari kinerja kita selama ini yang sudah mendapatkan apresiasi, Kalau bicara soal Pilkada kita masih jauh, saya pribadi tidak memikirkan jauh kesana, target didepan mata adalah Pileg dan Pilpres,” kata Sigit widodo kepada Narasikalteng, Selasa (16/01/2024).
Meski begitu dirinya tidak menapik kemungkinan untuk maju sebagai Wali Kota Palangka Raya jika partainya memberikan perintah untuk maju dalam Pilkada mendatang.
“Biarkan air mengalir, lihatkan perkembangan kedepan saja, kalah saya sebagai kader partai tentu semua menunggu penugasan dari partai, apapun keputusan partai kita siap,” tambahnya.
Dirinya merasa bangga bisa masuk daftar 10 kandidat kuat yang dirilis melalui Kaltengpedia, dirinya berharap demokrasi dan ekspresi dari masyarakat dalam menyambut Pilkada tidak ada tekanan muapun intimidasi dari siapapun agar Pemilihan Kepala Daerah bisa berjalan aman dan damai.
“Terimakasih atas apresiasi yang diberikan, saya merasa bangga sebagai orang muda bisa menjadi bagian dari 10 orang kandidat yang akan diprediksi maju di Pilkada Palangka Raya, semua bagus semua kita disini hanya satu keinginan untuk memajukan Kota Palangka Raya, tidak ada yang lain, silahkan masyarakat berdemokrasi riang gembira tanpa ada tekanan dan intimidasi,” tutupnya.










Tinggalkan Balasan