Narasi Kalteng

Akurat & Terpercaya

Pelaksanaan TKA di SMAN 1 Palangka Raya Diapresiasi: Fasilitas Nyaman, Siswa Siap Hadapi Ujian

Foto: Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Iwa Lukmana bersama Plt Sekretaris Disdik Kalteng usai meninjau sejumlah ruang ujian TKA (ist)

PALANGKA RAYA – Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMAN 1 Palangka Raya pada Selasa, 4 November 2025, mendapat apresiasi dari Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Iwa Lukmana. Setelah meninjau sejumlah ruang ujian, ia menyimpulkan pelaksanaan TKA di sekolah tersebut berjalan lancar, tertib, dan sesuai ketentuan.

“Dari hasil wawancara dengan pihak sekolah, secara garis besar semuanya berjalan dengan baik. Anak-anak sudah disiapkan dari awal, ada motivasi, ada pembinaan, bahkan ada try out yang dilakukan bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar yang kompeten menurut penilaian sekolah,” ujar Iwa seusai peninjauan.

Ia menilai para siswa telah terbiasa dengan sistem ujian yang digunakan, sebuah indikator bahwa sekolah dan peserta didik cukup siap menghadapi TKA.

“Tadi saya lihat ke kelas-kelasnya, nampaknya mereka sudah terbiasa dengan sistem yang ada. Jadi nanti apapun hasilnya, insya Allah itu karena kemampuan masing-masing, bukan karena kendala teknis dalam mengoperasikan peralatan,” tuturnya.

Selain itu, Iwa menyoroti aspek kenyamanan fasilitas. Ia menyebut ruang ujian di SMAN 1 Palangka Raya layak dan mendukung konsentrasi peserta.

“Saya pikir semuanya sudah sesuai ketentuan. Ruangannya nyaman, ada AC, tempat duduk tidak berdesakan, penerangan cukup, listrik juga aman. Anak-anak juga tertib karena seluruh barang pribadi dan ponsel disimpan di depan, sesuai aturan,” katanya.

Menurut Iwa, TKA memiliki peran strategis bagi pendidikan nasional karena menjadi instrumen pemetaan kualitas hasil belajar siswa secara objektif di seluruh Indonesia.

“Harapannya, TKA ini bisa berjalan dengan baik. Tujuan pertama, untuk melihat kualitas pendidikan dari hasil belajar. Kedua, hasilnya akan digunakan untuk pemetaan baik oleh kementerian, dinas provinsi, kabupaten/kota, maupun oleh sekolah itu sendiri. Ketiga, dari hasil pemetaan itu nantinya dilakukan intervensi: apa yang perlu ditingkatkan dan apa yang sudah baik,” paparnya.

Pada pelaksanaan tahun ini, Kementerian Pendidikan membawa semangat “jujur dan gembira”. Iwa mengingatkan bahwa kejujuran berarti peserta percaya diri mengandalkan kemampuan sendiri, sementara suasana gembira tercipta dari dukungan keluarga, sekolah, dan lingkungan ruang ujian yang nyaman.

“Kalau jujur itu berarti anak-anak harus percaya diri, mengandalkan kemampuan sendiri, tanpa niat untuk curang. Sedangkan gembira itu dimulai dari rumah, dari dukungan orang tua dan motivasi sekolah. Ruangan yang nyaman juga membantu menciptakan suasana hati yang positif,” ujarnya.

Ia menekankan, TKA seharusnya tidak dipengaruhi gangguan eksternal seperti fasilitas kurang memadai atau tekanan berlebihan.

“Jangan sampai hasil anak-anak justru dipengaruhi oleh faktor di luar kemampuan mereka. Dan saya lihat di SMAN 1 Palangka Raya, faktor-faktor eksternal itu sudah sangat ditekan, sehingga hasil yang diperoleh nanti betul-betul mencerminkan kemampuan asli para siswa,” tegasnya.

Pelaksanaan TKA di SMAN 1 Palangka Raya berlangsung tertib dan kondusif. Siswa tampak fokus mengerjakan soal, sementara pengawas memastikan seluruh tahapan ujian berjalan adil, jujur, dan menyenangkan—selaras dengan semangat “Jujur dan Gembira”.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Sya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Exit mobile version