Pemprov Kalteng dan Pemda Kabupaten/Kota Akan Berupaya Kendalikan Inflasi Jelang Ramadhan

Foto : Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko saat menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025 secara virtual (ist)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bersama pemerintah kabupaten/kota berupaya mengendalikan inflasi menjelang Ramadan 2025. Upaya ini dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar secara virtual pada Senin 24 Februari 2025 di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng.

Rakor tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir dan dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko.

Dalam arahannya, Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah untuk mengendalikan kenaikan harga selama Ramadan.

“Nanti teman-teman di daerah akan kami tunjuk secara bergiliran untuk menjelaskan apa saja yang mengalami kenaikan harga dan bagaimana mengatasinya. Sehingga setiap minggu masing-masing daerah ada upaya dan bekerja keras untuk menekan kenaikan harga barang di daerahnya, bukan mengharapkan bantuan dari daerah lain,” ujarnya.

Sementara itu, Plh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), M. Habibullah, mengungkapkan bahwa pada Ramadan 2024, lima komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi adalah telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, dan bawang putih.

“Telur ayam ras mengalami inflasi hampir di seluruh kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK), tepatnya pada 148 kabupaten/kota IHK. Hanya terdapat dua kabupaten/kota yang deflasi. Sedangkan untuk cabai rawit, terdapat 111 kabupaten/kota IHK yang mengalami inflasi,” kata Habibullah.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pada minggu ketiga Februari 2025, delapan provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), yakni Papua Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Papua Barat, dan Sumatera Barat.

“Komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH di delapan provinsi tersebut didominasi oleh cabai merah, cabai rawit, dan beras,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pada minggu ketiga Februari 2025, harga gula pasir naik sebesar 1,01% dibanding Januari 2025. “Sementara, harga cabai rawit turun sebesar 4,37% dan harga minyak goreng naik sebesar 0,48%,” pungkasnya.

Usai menghadiri rakor, Yuas Elko menegaskan bahwa Pemprov Kalteng bersama pemerintah kabupaten/kota akan berupaya menjaga inflasi agar tetap terkendali sehingga masyarakat dapat menikmati harga yang stabil selama Ramadan.

“Sesuai dengan permintaan Kemendagri tadi, kita harus menyediakan stok dan mengantisipasi lonjakan harga di bulan Ramadan tahun ini. Kita harapkan inflasi kita tidak naik dan stabil selama bulan Ramadan,” ujarnya.

Dalam rakor ini, Yuas Elko didampingi oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala instansi vertikal, kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemprov Kalteng, serta Plh Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Kalteng, Fanny Kartika Oktavianti.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page