Program 1.000 Rumah Guru di Kalteng Sepi Peminat, Mayoritas Enggan Ambil Kredit
PALANGKA RAYA – Program 1.000 Rumah Guru di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang digagas pemerintah provinsi setempat sepi peminat. Skema hunian layak dengan subsidi dan uang muka (DP) nol persen itu baru dimanfaatkan oleh sebagian kecil tenaga pendidik.
Setelah berjalan sekitar satu tahun, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo mencatat, baru 158 guru yang mengakses program tersebut.
“Survei Litbang Kompas terkait 1.000 Rumah Guru memang menunjukkan peminatnya masih kurang,” kata Reza di Palangka Raya, Kamis, 27 November 2025.
Dari total kuota 1.000 unit rumah subsidi, tersisa sekitar 842 unit yang belum terserap. Reza menjelaskan, rendahnya minat terjadi karena program ini menggunakan mekanisme kredit perbankan yang disesuaikan dengan kemampuan finansial guru. Banyak guru, kata dia, cenderung enggan terikat utang baru meski secara finansial dinilai mampu.
“Program ini mekanismenya kredit. Kredit disesuaikan kemampuan dan keinginan gurunya. Ada guru yang mampu tapi tidak mau, ada juga yang mau tapi merasa tidak mampu,” ujarnya.
Padahal, Pemprov Kalteng telah menyiapkan skema subsidi dengan cicilan yang dirancang tidak memberatkan.
Namun, kendala lain muncul: banyak guru yang tidak memenuhi syarat administrasi karena telah memiliki pinjaman lain sebelumnya.
“Banyak yang sudah punya pinjaman-pinjaman, sehingga memang tidak bisa diberikan pinjaman lagi,” ungkap Reza.
Program DP nol persen ini diprioritaskan bagi guru yang belum memiliki hunian pribadi. Tujuannya jelas, agar para pendidik memiliki tempat tinggal yang layak dan tidak lagi menempati fasilitas sekolah, seperti laboratorium.
“Tujuannya agar guru-guru tidak lagi sampai tidur di lab fisika, lab kimia, atau lab bahasa,” kata Reza.
Skema ini terbuka luas, tidak hanya untuk guru SMA/SMK di bawah kewenangan provinsi, tetapi juga mencakup guru PAUD, SD, dan SMP di tingkat kabupaten/kota.
“Kami sudah sampaikan program ini sampai ke guru-guru PAUD agar bisa mengakses 1.000 rumah guru,” tutupnya.











Tinggalkan Balasan