Reza Prabowo: Hari HAM Jadi Momentum Evaluasi Pemenuhan Hak Pendidikan di Kalteng
PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalimantan Tengah (Kalteng), Reza Prabowo, menyatakan bahwa peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh setiap 10 Desember merupakan momen penting untuk mengevaluasi pemenuhan hak pendidikan di wilayah tersebut. Pendidikan, menurut Reza, adalah hak asasi yang mendasar dan harus dijamin bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali.
“Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Tidak boleh ada yang terpinggirkan atau tertinggal dalam mendapatkan akses pendidikan berkualitas,” ujar Reza, Jumat 6 Desember 2024.
Reza menyoroti bahwa meskipun sektor pendidikan di Kalteng telah menunjukkan kemajuan, tantangan seperti pemerataan akses pendidikan di daerah terpencil masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.
“Distribusi fasilitas pendidikan yang memadai, terutama di daerah pelosok, adalah prioritas utama. Setiap anak di Kalteng harus memiliki kesempatan yang sama untuk belajar,” tambahnya.
Reza juga menekankan bahwa memastikan kualitas pendidikan yang merata di seluruh wilayah adalah hal yang tak kalah penting. Ia mengungkapkan bahwa beberapa sekolah di daerah terpencil memiliki fasilitas, tetapi kualitas pengajaran dan pembelajarannya masih perlu ditingkatkan agar sejalan dengan standar nasional.
“Kita tidak hanya membuka akses pendidikan, tetapi juga memastikan bahwa kualitas pendidikan di Kalteng setara dengan daerah lain di Indonesia,” jelas Reza.
Dalam era digitalisasi, Reza menyoroti tantangan baru seperti ketimpangan akses internet dan perangkat teknologi di beberapa wilayah Kalteng. Ia mengajak seluruh pihak untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi pendidikan tanpa ada anak yang terabaikan.
“Teknologi adalah peluang besar, tetapi juga bisa menjadi hambatan jika kita tidak memastikan akses yang merata,” kata Reza.
Dinas Pendidikan Kalteng, menurut Reza, berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak pendidikan setara bagi semua anak, termasuk anak-anak dari kelompok masyarakat adat dan rentan lainnya.
“Tidak boleh ada diskriminasi dalam pendidikan. Setiap anak, di mana pun mereka berada, harus mendapat kesempatan yang sama,” tegasnya.
Sebagai penutup, Reza berharap peringatan Hari HAM kali ini dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkolaborasi menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
“Hari HAM adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi langkah kita dan mempercepat upaya pemenuhan hak pendidikan di Kalteng,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan