UIN Palangka Raya Diresmikan, Wujud Sinergi Pusat dan Daerah Bangun SDM Unggul Kalteng
PALANGKA RAYA – Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmen bersama dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui sektor pendidikan tinggi.
Hal ini ditandai dengan peresmian Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya oleh Menteri Agama RI KH Nasaruddin Umar, didampingi Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, di Aula Utama UIN Palangka Raya, Jumat (7/11/2025).
Dalam acara tersebut hadir pula Wakil Gubernur Edy Pratowo, unsur Forkopimda, Rektor UIN Palangka Raya Ahmad Dakhoir, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, perubahan status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi UIN Palangka Raya didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2025, yang menetapkan alih status 11 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) di Indonesia.
“Perubahan ini melalui proses uji kelayakan yang ketat dan memenuhi seluruh persyaratan. UIN Palangka Raya menjadi satu-satunya kampus di Kalteng yang meraih akreditasi unggul dan kini memiliki sepuluh guru besar,” ujar Nasaruddin.
Ia menambahkan, UIN Palangka Raya diharapkan dapat mengembangkan program studi yang lebih beragam, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga fakultas favorit seperti kedokteran, pertambangan, dan kehutanan, guna memperluas kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Sementara itu, Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran menilai, peresmian UIN Palangka Raya menjadi tonggak penting kemajuan pendidikan tinggi Islam di Bumi Tambun Bungai.
“Perubahan status ini bukan hanya soal nama, tetapi langkah nyata menuju peningkatan mutu pendidikan dan penguatan karakter generasi muda Kalteng yang beriman, berilmu, dan berakhlak,” ujarnya.
Menurut Agustiar, arah pembangunan pendidikan di Kalteng sejalan dengan visi daerah ‘Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat’ serta mendukung Asta Cita Presiden RI, khususnya cita keempat tentang pembangunan SDM, sains, dan teknologi.
“Pendidikan tetap menjadi sektor prioritas. Melalui program seperti satu rumah satu sarjana, sekolah gratis, dan digitalisasi pembelajaran, kami berkomitmen membangun SDM yang unggul dan berdaya saing,” tegasnya.
Agustiar juga menekankan, pendidikan memiliki peran penting dalam memutus rantai kemiskinan dan keterisolasian masyarakat, serta membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara moral dan beradab.
“Ilmu itu penting, tapi adab lebih utama. Generasi unggul harus berkarakter dan membawa kemajuan serta keberkahan bagi daerah,” tandasnya.











Tinggalkan Balasan