Warga Kumai Kobar Sampaikan Aspirasi: Dari Infrastruktur Rusak hingga Usaha Mikro
PALANGKA RAYA – Warga dari sejumlah desa di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menyampaikan beragam aspirasi saat reses perorangan anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Daerah Pemilihan (Dapil) III. Usulan itu meliputi kebutuhan infrastruktur, listrik, hingga dukungan bagi perekonomian masyarakat.
Juru bicara reses Dapil III, Rusdi Gozali, menjelaskan warga Desa Sungai Kapitan RT 04 meminta perbaikan atap musala melalui dana hibah, serta pengadaan alat produksi seperti mesin keripik pisang, keripik singkong, dan mesin pembuat kerupuk.
“Selama ini warga hanya menggunakan alat tradisional,” ujar Rusdi saat menyampaikan laporan reses dalam rapat paripurna belum lama ini.
Masih di RT 04, warga juga mengajukan bantuan motor roda tiga (tosa) untuk mengangkut sampah ke TPS. Selama ini, pengangkutan hanya mengandalkan jasa warga.
Di Kumai Hilir RT 08, warga mengeluhkan posisi tiang dan kabel listrik yang rendah hingga membahayakan truk pengangkut barang menuju Pelabuhan Kumai. Mereka juga meminta bantuan ternak sapi, dana hibah untuk Madrasah Aliyah Babussalam, serta dukungan infrastruktur lainnya.
Sementara di Kumai Hulu RT 17, warga mengusulkan pembangunan jembatan baru di samping masjid karena jembatan lama sudah miring. Permintaan lain mencakup pemasangan gorong-gorong, lapangan bola voli untuk ibu-ibu, perahu nelayan, pelabuhan tambat, peningkatan jalan usaha tani, bantuan ternak sapi-itik-kerbau, hingga pengaspalan jalan poros ke Desa Pangkalan Satu yang sudah rusak parah lima tahun terakhir.
Adapun warga Kumai Sebrang RT 18 meminta pemasangan tiang listrik dan lampu penerangan jalan tenaga surya (PJTS). Mereka juga mengusulkan kenaikan insentif bagi Ketua RT dan Damang Mantir Kepala Adat.
“Usulan agar ada kenaikan insentif bagi Ketua RT dan Damang Mantir Kepala Adat, hal ini agar ada perhatian dari pemerintah dan pihak terkait,” kata Rusdi.
Selain itu, warga Kumai Sebrang juga menyoroti kebutuhan drainase pengendali banjir serta pembangunan pelabuhan permanen berbahan besi untuk menggantikan pelabuhan kayu yang mudah rusak.










Tinggalkan Balasan