Audiensi dengan BEM SI, Disdik Kalteng Tegaskan Komitmen Gubernur terhadap Pendidikan Gratis
PALANGKA RAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan kembali komitmen Gubernur Agustiar Sabran dalam mendukung program pendidikan gratis di seluruh wilayah Kalteng. Hal ini disampaikan usai audiensi antara Gubernur dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Kalteng yang digelar di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur, Senin (2/6/2025).
Audiensi tersebut menjadi wadah terbuka untuk menyerap aspirasi mahasiswa terkait isu-isu strategis daerah, khususnya di sektor pendidikan. Kegiatan turut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Kapolda, Danrem, dan perwakilan Kejaksaan Tinggi.
Dalam pertemuan itu, mahasiswa menyampaikan beragam aspirasi dan kritik konstruktif yang mencerminkan kepedulian terhadap pembangunan daerah. Salah satu perhatian utama adalah desakan agar pemerintah daerah segera menyusun dan mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) yang berpihak kepada masyarakat adat sebagai bentuk perlindungan atas hak-hak mereka.
Isu lainnya yang turut disorot mencakup keberadaan wilayah blank spot (tidak terjangkau jaringan komunikasi), keterbatasan infrastruktur dasar, ketimpangan kualitas pendidikan, persoalan kebersihan lingkungan, hingga maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi dialog yang berjalan kondusif dan penuh semangat.
“Alhamdulillah audiensi berjalan dengan lancar. Kita berdiskusi tentang berbagai hal, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Ini bentuk sinergi yang baik antara pemerintah dan mahasiswa,” ujarnya usai kegiatan.
Terkait sektor pendidikan, Reza menegaskan bahwa Gubernur Agustiar Sabran sangat konsisten dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan gratis.
“Bapak Gubernur ingin mencetak generasi unggul dan berdaya saing, serta membentuk siswa-siswa yang berkarakter. Tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki karakter, mindset dan attitude yang baik,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa program Satu Keluarga Satu Sarjana menjadi salah satu program unggulan yang kini dijalankan Pemprov Kalteng. Menurutnya, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang manfaatnya baru akan terlihat dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.
Dalam kesempatan itu, Reza juga menyoroti capaian 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur yang berhasil mendorong digitalisasi pembelajaran di seluruh wilayah Kalteng.
“Alat-alat digital sudah kami distribusikan hingga ke pelosok. Sekolah yang dulu tidak punya listrik atau internet kini sudah bisa menikmati fasilitas itu dengan diberikannya panel surya dan Starlink. Bahkan guru di Palangka Raya kini bisa mengajar secara hybrid ke sekolah-sekolah terpencil di kabupaten lain secara langsung,” jelasnya.
Ia menambahkan, kehadiran papan tulis digital, koneksi internet, dan sistem pembelajaran daring telah membuka akses pendidikan yang lebih merata, bahkan di wilayah pedalaman.
“Guru tidak perlu lagi menulis pakai kapur. Semua sudah digital, dan kualitas pembelajaran bisa lebih merata,” tambah Reza.
Reza optimistis, dengan dukungan APBD yang terus meningkat, pemerataan pendidikan akan menjangkau seluruh jenjang, termasuk tingkat SD dan SMP.
“Pak Gubernur berharap nantinya kualitas pendidikan di desa dan kota bisa setara, demi menciptakan Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Sejahtera,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan