BEM-SI Wilayah Kalimantan Tengah Audiensi dengan Gubernur dan Forkopimda, Soroti Isu Strategis Daerah

BEM-SI Wilayah Kalimantan Tengah usai beraudiensi dengan Gubernur dan Kapolda.

PALANGKA RAYA – Dalam momentum 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) Wilayah Kalimantan Tengah langsung bergerak cepat. Usai menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada 30 Mei – 1 Juni 2025, aliansi mahasiswa ini melakukan audiensi dengan Gubernur, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta sejumlah instansi daerah, Senin (2/6/2025).

Audiensi yang digelar tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga mahasiswa di wilayah Kalimantan Tengah, seperti BEM Universitas Palangka Raya (UPR), DEMA UIN Palangka Raya, DEMA STAI Al-Ma’arif Buntok, SEMA Polilaman, BEM IAHN-TP, BEM IAKN Palangka Raya, BEM STIE Sampit, BEM STMIK Palangka Raya, dan BEM UPPR.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Dalam forum tersebut, BEM-SI Wilayah Kalimantan Tengah menyampaikan berbagai isu strategis yang menjadi perhatian mahasiswa, mulai dari persoalan sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), pendidikan, ekonomi, infrastruktur, masyarakat adat, konflik agraria, hingga isu lingkungan.

“Kami berterima kasih kepada bapak gubernur sudah menerima audiensi kami pasca rakerwil, kita sudah menginventarisir berbagai isu dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Tengah yang teman-teman bawa baik itu persoalan SDM, SDA, Pendidikan, Ekonomi, Infrastruktur, Masyarakat Adat, Konflik agrarian, dan Lingkungan,” jelas David Benedictus Situmorang, Koordinator Wilayah BEM-SI Kerakyatan Wilayah Kalimantan Tengah.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.41.53

Tak hanya itu, mahasiswa juga menyoroti kinerja Polda Kalimantan Tengah yang dinilai perlu mendapat perhatian lebih, terutama terkait meningkatnya angka kriminalitas di tahun 2024.

“Untuk Kapolda Kalimantan Tengah, kami dari BEM-SI Kalimantan Tengah juga menyoroti kinerja POLDA pada tahun 2024 karena menurut data angka kejahatan atau tindak pidana naik 3,3% dibandingkan pada tahun 2023. Kami berharap kinerja POLDA bisa lebih baik lagi karena pada beberapa waktu kebelakang banyak terjadi bentrok antara Masyarakat dan pihak kepolisian, serta beberapa oknum kepolisian di Kalteng juga terbukti melakukan tindak pidana. Hal tersebut perlu diperhatikan lagi,” lanjut David.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (1)
WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (2)

Sementara itu, perhatian juga tertuju pada isu peredaran narkoba yang disebut kian mengkhawatirkan di sejumlah wilayah, salah satunya di Kabupaten Seruyan.

“Di salah satu kabupaten yaitu kabupaten Seruyan, menjadi salah satu daerah yang menjadi tempat peredaran narkoba bahkan sampai ke desa-desa. Maka dari itu kami siap menjadi mitra strategis dalam membantu kepolisian dan pemerintah dalam mencegah peredaran tersebut jika diperlukan,” ungkap Rasito, perwakilan BEM UPPR.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran menyampaikan apresiasinya terhadap kepedulian mahasiswa yang disampaikannya secara konstruktif.

“Saya selaku gubernur Kalimantan Tengah sangat mengapresiasi teman-teman mahasiswa dari BEM-SI Wilayah Kalimantan Tengah dalam menyampaikan kritik membangun ini. Kalian adalah generasi penerus di Kalimantan Tengah, mari kita bersama-sama membangun Kalteng Berkah dan Bermartabat,” tutur Gubernur.

Sebagai penutup audiensi, BEM-SI Wilayah Kalimantan Tengah secara resmi menyerahkan kajian dan policy brief kepada Gubernur sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pembangunan daerah.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page