Pemprov Kalteng Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Inflasi Jelang Idulfitri

Foto: Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko saat menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem pada Periode Idul Fitri 1446 H bersama Mendagri RI. (ist)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) siap menghadapi potensi cuaca ekstrem serta mengendalikan inflasi menjelang Idulfitri 1446 H/2025 M.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri secara virtual oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin 10 Maret 2025.

WhatsApp Image 2025-04-18 at 16.25.13
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Rakor yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ini membahas langkah-langkah antisipasi terhadap bencana hidrometeorologi dan stabilisasi harga bahan pokok selama Ramadan dan Idulfitri.

Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa negara harus hadir dalam mitigasi bencana hidrometeorologi, terutama banjir dan cuaca ekstrem. Ia meminta pemerintah daerah segera melakukan langkah antisipatif berdasarkan prediksi cuaca yang akurat.

“Makin akurat prediksi, makin baik kita bisa mengantisipasi dan menekan dampak secara minimal. Langkah utama adalah memastikan kesiapsiagaan, menyiapkan skenario evakuasi jika diperlukan, serta menanggulangi dampak jangka panjang seperti perubahan fungsi daerah tangkapan air,” ujar Tito.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengungkapkan bahwa hingga 10 Maret 2025, telah terjadi 614 bencana di Indonesia. Mayoritas berupa banjir (421 kejadian), cuaca ekstrem (103 kejadian), dan tanah longsor (58 kejadian).

Menindaklanjuti kondisi tersebut, BNPB telah mengeluarkan surat edaran kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Indonesia terkait peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan tanah longsor, khususnya selama Ramadan dan Idulfitri.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa curah hujan pada Maret–Mei 2025 diprediksi berada pada kategori menengah hingga tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan. Oleh karena itu, BMKG meminta seluruh pihak terkait terus memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi Info BMKG, situs web, media sosial, dan kanal komunikasi lainnya.

Dalam rakor tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan bahwa inflasi cenderung meningkat selama Ramadan dan Idulfitri. Pada Februari 2025, inflasi terjadi terutama pada komponen inti, sementara harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak mengalami deflasi.

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi secara bulanan, tetapi secara tahunan mengalami inflasi. Penurunan harga terutama terjadi pada daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, telur ayam ras, dan beberapa komoditas lainnya,” jelas Amalia.

Menanggapi hal tersebut, Yuas Elko menyampaikan bahwa Pemprov Kalteng telah menyiapkan strategi pengendalian inflasi, termasuk mengadakan pasar murah untuk menstabilkan harga bahan pokok.

“Salah satu misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng adalah meningkatkan ketahanan pangan dan menekan inflasi melalui pasar murah. Kami mengimbau setiap daerah untuk memaksimalkan upaya mitigasi dan merespons prediksi cuaca ekstrem agar dampaknya bisa diminimalkan,” ungkap Yuas.

Turut hadir dalam rakor ini Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah lingkup Provinsi Kalteng.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page