Pemprov Kalteng Prioritaskan Sekolah dan Kuliah Gratis untuk Warga Kurang Mampu
PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan melalui Program Sekolah dan Kuliah Gratis.
Pemerintah Provinsi Kalteng kini memfokuskan bantuan pendidikan kepada masyarakat dari keluarga kurang mampu, sebagai bentuk penguatan prinsip keadilan sosial. Program Sekolah Gratis diprioritaskan bagi siswa SMA/SMK/SKH yang berasal dari latar belakang ekonomi lemah dan berdomisili di wilayah pedalaman Kalteng.
Langkah ini diambil agar manfaat program benar-benar dirasakan oleh mereka yang sangat membutuhkan, sekaligus menghindari ketimpangan dalam distribusi bantuan pendidikan.
Sementara itu, Program Kuliah Gratis tetap berjalan dan menyasar 10.000 mahasiswa Kalimantan Tengah yang menempuh pendidikan di 32 perguruan tinggi negeri dan swasta di dalam provinsi. Program ini merupakan upaya nyata pemerintah untuk membuka akses pendidikan tinggi yang lebih luas bagi generasi muda, dalam rangka mewujudkan visi Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Sejahtera.
“Pendidikan adalah hak setiap anak. Dengan penyesuaian ini, kami ingin memastikan bahwa mereka yang benar-benar membutuhkan tidak tertinggal. Prioritas kami adalah menciptakan pemerataan akses pendidikan hingga ke pelosok,” ujar Gubernur Agustiar Sabran, Senin 15 April 2025.
Tak hanya memberikan pembebasan biaya pendidikan, Pemprov Kalteng juga aktif mendukung peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan sarana dan prasarana. Di antaranya dengan menyalurkan ratusan unit TV interaktif dan papan tulis digital untuk sekolah-sekolah di seluruh provinsi. Fasilitas ini diharapkan dapat menunjang pembelajaran berbasis digital dan interaktif, terutama di sekolah-sekolah yang tengah beradaptasi dengan transformasi teknologi pendidikan.
Pemerintah juga telah menyalurkan panel surya untuk sekolah-sekolah di wilayah yang belum terjangkau listrik, perangkat Starlink untuk mendukung konektivitas internet, serta alat transportasi seperti speedboat, perahu klotok, dan bus sekolah, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan wujud konsistensi pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pendidikan, terutama bagi masyarakat yang belum memperoleh kesempatan pendidikan secara adil.
“Kita ingin program ini berdampak nyata. Oleh karena itu, seluruh kebijakan dan bantuan diarahkan untuk menjawab kebutuhan riil di lapangan, mulai dari pembiayaan pendidikan hingga penyediaan fasilitas penunjang yang memadai,” ungkapnya, Senin 14 April 2025.
Dengan pendekatan yang lebih tepat sasaran, Pemprov Kalteng berharap seluruh anak-anak di daerah, tanpa terkecuali, dapat meraih pendidikan yang layak dan berkualitas serta mempersiapkan diri menjadi generasi penerus yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Lebih jauh, Reza menegaskan bahwa generasi muda Kalteng adalah aset berharga yang harus dilayani dan didorong agar mampu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Pendidikan, menurutnya, merupakan pintu gerbang menuju masa depan yang maju, setara, dan efisien, tanpa meninggalkan kearifan lokal serta nilai-nilai luhur warisan leluhur.
“Kami ingin menghadirkan sistem pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memanusiakan yang mengajarkan toleransi, kasih sayang, semangat religius, serta memperkuat jati diri kita sebagai masyarakat Kalteng yang belom bahadat,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun pendidikan yang inklusif, merangkul semua kalangan tanpa membedakan latar belakang suku, agama, maupun status sosial.
“Kita berada dalam rumah besar huma betang, yang mengajarkan bahwa perbedaan adalah kekuatan. Di sinilah nilai nasionalisme dan semangat Indonesia Raya harus terus hidup di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ujarnya.
Muhammad Reza Prabowo pun menutup dengan harapan agar seluruh elemen masyarakat dapat terus bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Dari pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, kita akan melahirkan generasi emas Kalimantan Tengah yang berani, berilmu, dan berakhlak,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan