Ansyari Sebut Pemangkasan TKD Tantangan Berat
PALANGKA RAYA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah menilai kebijakan pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat menjadi tantangan besar bagi pemerintah provinsi dalam menjaga kesinambungan pembangunan pada tahun anggaran 2026.
Wakil Ketua II DPRD Kalteng, Muhammad Ansyari, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pembahasan kemampuan fiskal daerah dalam rancangan keuangan yang sedang digodok bersama Pemprov. Ia menyebut proyeksi APBD Kalteng 2026 turun signifikan dari Rp10,2 triliun menjadi sekitar Rp7,1 triliun.
“Pemangkasan ini sebenarnya masih satu rangkaian dengan pembahasan sebelumnya. Intinya, kita masih menunggu kemampuan fiskal dalam rancangan sekarang. Dari perhitungan awal, ada sekitar Rp2 triliun yang berkurang,” ungkap Ansyari.
Ia menilai kondisi tersebut menuntut pemerintah daerah untuk lebih cermat dalam menentukan skala prioritas pembangunan. “Ini sebuah tantangan bagaimana dengan anggaran yang seminimal mungkin tapi tetap tepat sasaran,” katanya.
Ansyari menegaskan, anggaran yang terbatas harus diarahkan ke sektor-sektor yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, terutama pendidikan, kesehatan, dan bidang yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita harapkan belanja diarahkan ke sektor-sektor yang produktif dan berdampak langsung,” tambahnya.
Menyoal dampak pemangkasan terhadap kegiatan pembangunan, legislator dari Dapil IV (Barito Timur, Barito Utara, Barito Selatan, dan Murung Raya) mengakui akan ada sejumlah program yang terpaksa dikorbankan.
“Kalau anggaran berkurang, otomatis pembangunan juga berkurang. Nanti kami bahas lagi bersama pemerintah daerah, tentu ada yang harus dikurangi seperti belanja perjalanan dinas dan kegiatan nonprioritas,” jelasnya.
Meski demikian, Ansyari memastikan bahwa pembahasan rinci terkait penyesuaian program masih berlangsung hingga akhir November. Ia juga menegaskan bahwa proyek pembangunan yang sudah berjalan tetap akan terdampak, meski tingkat penyesuaiannya masih dikaji. (Mdh).











Tinggalkan Balasan