Hidupkan Budaya Bertutur, Pemko Palangka Raya Dorong Literasi Lewat Cerita Rakyat

Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo. (ist)

PALANGKA RAYA – Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, menegaskan pentingnya cerita rakyat sebagai media strategis dalam memperkuat literasi budaya sekaligus menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada generasi muda.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Lomba Bertutur dengan tema “Cerita Rakyat Kalimantan Tengah” yang digelar di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Palangka Raya, Rabu (2/7/2025).

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Andjar menjelaskan, cerita rakyat bukan sekadar hiburan turun-temurun, melainkan sarana edukatif yang kaya akan pesan moral serta mencerminkan identitas budaya lokal.

“Cerita-cerita seperti asal usul Danau Sembuluh atau kisah Putri Junjung Buih adalah cermin dari sejarah dan nilai-nilai masyarakat kita. Ini warisan yang tidak boleh hilang di tengah arus globalisasi,” ucap Andjar.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.41.53

Ia menekankan, di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, peran budaya lisan tidak boleh diabaikan, terutama oleh lembaga pendidikan dan keluarga. Cerita rakyat diyakini mampu memperkuat karakter, wawasan kebangsaan, serta membentuk kepribadian generasi muda yang berakar pada budaya.

Lebih lanjut, Andjar menilai bahwa mengenalkan cerita rakyat sejak usia dini dapat menumbuhkan minat baca, meningkatkan kemampuan mendengar, serta melatih keterampilan bercerita dan berpikir kreatif.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (1)
WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (2)

“Kalau kita ingin anak-anak kita cerdas secara emosional dan punya akar budaya yang kuat, maka cerita rakyat bisa menjadi jembatan yang menyenangkan untuk itu,” tuturnya.

Andjar menegaskan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen mendorong pelestarian budaya lokal melalui pendekatan literasi dan pendidikan. Ia juga menekankan bahwa pelibatan aktif generasi muda dalam pelestarian budaya adalah investasi jangka panjang bagi pembangunan kota yang berkarakter.

“Mari kita hidupkan kembali budaya bertutur, budaya membaca, dan budaya bangga pada kearifan lokal. Jangan sampai cerita-cerita kita punah hanya karena kita lalai merawatnya,” pungkas Andjar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page