Palangka Raya Raih WTP 9 Kali Berturut, Fairid: Tata Kelola Harus Kuat Tak Hanya di Atas Kertas

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin. (ist)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya kembali mencatat prestasi membanggakan dengan meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalimantan Tengah atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2024. Ini menjadi raihan WTP kesembilan secara berturut-turut bagi Kota Cantik.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menerima langsung Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tersebut di Gedung BPK RI Perwakilan Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Senin (23/6/2025).

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

“Alhamdulillah, ini bukan keberhasilan saya pribadi, tapi keberhasilan seluruh ASN Pemko Palangka Raya yang bekerja keras siang malam menyusun laporan dan menindaklanjuti rekomendasi BPK,” ujar Fairid.

Fairid menyampaikan bahwa mempertahankan opini WTP justru menjadi tantangan yang lebih besar dibanding meraihnya. Karena itu, ia berkomitmen untuk terus menjaga kualitas tata kelola keuangan daerah agar tetap akuntabel dan transparan.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.41.53

Dari total delapan temuan senilai Rp2,39 miliar, BPK mencatat bahwa Rp2,07 miliar telah berhasil dipulihkan ke kas daerah. Kepala BPK RI Perwakilan Kalimantan Tengah menyatakan bahwa capaian tersebut mencerminkan keseriusan Pemko Palangka Raya dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil audit.

Fairid tak menampik adanya sedikit penurunan tingkat penyelesaian rekomendasi dari 92 persen menjadi 88,47 persen saat dirinya tidak menjabat karena masa Penjabat (Pj) Wali Kota. Namun, ia menegaskan bahwa saat ini pihaknya telah menyiapkan rencana aksi (action plan) dan siap menuntaskan seluruh rekomendasi dalam waktu 60 hari.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (1)
WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (2)

“Kami tidak ingin hanya baik di atas kertas. Kami ingin tata kelola pemerintahan yang benar-benar kuat dan profesional di lapangan,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Fairid juga menyoroti tantangan dalam penyusunan APBD, terutama terkait sinkronisasi antara pendapatan dan belanja daerah. Ia menegaskan pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan dalam proses penganggaran.

“Kita tidak boleh cepat puas. Bahkan ketika sudah mendapat predikat terbaik, bukan berarti tidak bisa lebih baik lagi,” tambahnya.

Bagi Fairid, pencapaian WTP kesembilan ini merupakan bukti bahwa Kota Palangka Raya tidak hanya bertahan, tetapi juga terus bergerak maju menuju tata kelola pemerintahan yang lebih profesional, transparan, dan dipercaya oleh masyarakat.

“Capaian ini adalah batu loncatan, bukan garis akhir. Pemerintahan yang baik bukan hanya soal laporan keuangan, tapi tentang menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya,” tutup Fairid.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page