Bocah Tewas Tenggelam di Lokasi Banjir, DPRD Kalteng Ingatkan Kewaspadaan Orang Tua dan Kesiapsiagaan BPBD

Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Sugiyarto

PALANGKA RAYA – Musibah tragis kembali terjadi di Kota Palangka Raya. Seorang bocah laki-laki berusia sekitar 10 tahun ditemukan tewas tenggelam di kawasan banjir Anoi Mendawai Induk, Minggu (16/3/2025). Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap anak-anak, terutama di tengah musim hujan yang masih berlangsung.

Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Sugiyarto, menyampaikan keprihatinannya dan mengimbau para orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak mereka, khususnya di daerah rawan banjir.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

“Musibah ini terjadi saat kondisi Sungai Palangka Raya tengah tinggi akibat musim hujan. Kami mengimbau agar orang tua lebih berhati-hati mengawasi aktivitas anak-anak,” ujarnya, Senin (17/3/2025).

Sugiyarto menekankan bahwa meskipun ada prediksi cuaca, kondisi di lapangan tetap tidak bisa dipastikan. Oleh karena itu, keterlibatan aktif keluarga dalam menjaga keselamatan anak sangat krusial.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.41.53

Tak hanya kepada masyarakat, ia juga mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir tahunan.

“BPBD harus siaga penuh, terutama saat puncak musim hujan seperti sekarang ini. Perlu ada petugas yang berjaga di titik-titik rawan bencana selama 24 jam,” tegas legislator dari Partai Gerindra ini.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (1)
WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (2)

Lebih lanjut, Sugiyarto juga meminta Dinas Sosial untuk memetakan wilayah-wilayah terdampak banjir serta menyiapkan langkah pemulihan pasca-bencana bagi masyarakat.

“Dinas Sosial perlu segera melakukan pemantauan dan pemetaan sejak dini. Jika banjir ini berdampak luas, maka dibutuhkan tindak lanjut dan upaya pemulihan menyeluruh,” tambahnya.

Ia berharap sinergi antarinstansi dan partisipasi masyarakat dapat mencegah tragedi serupa terulang di masa depan, terutama demi keselamatan anak-anak yang rentan dalam kondisi bencana.

(Mdh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page