Bupati Barito Selatan Ungkap Pengalaman Retret di Akmil Magelang dan Program Prioritas Daerah
PALANGKA RAYA – Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri, membagikan pengalamannya setelah mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang selama delapan hari. Kegiatan tersebut diikuti oleh kepala daerah dari seluruh Indonesia setelah pelantikan pada Kamis, 20 Februari 2025.
Menurut Eddy, retret ini menjadi ajang bagi para kepala daerah untuk berinteraksi dan mempererat hubungan.
“Dengan adanya retret ini, kami bisa saling mengenal dan berinteraksi. Ada kebersamaan yang terjalin antar kepala daerah,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Palangka Raya, Minggu (2/2/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto akan kembali mengagendakan pertemuan serupa bagi para kepala daerah dan wakil kepala daerah di masa mendatang.
“Kami bisa mendengarkan langsung masukan dan arahan dari para menteri terkait berbagai sektor, seperti ekonomi, energi, infrastruktur, pangan, dan lainnya. Hal ini menjadi bekal bagi kami dalam mengambil langkah strategis ke depan, khususnya di Kalimantan Tengah dan Barito Selatan,” jelasnya.
Rencana Retret di Palangka Raya
Lebih lanjut, Eddy menyebut bahwa Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, berencana mengadakan retret serupa di Palangka Raya.
“Pak Gubernur ingin mengadakan retret di ibu kota provinsi agar visi-misi pembangunan dapat diselaraskan antara provinsi dan kabupaten/kota se-Kalteng,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Eddy juga menekankan pentingnya 100 hari kerja pertama bagi kepala daerah di Kalimantan Tengah untuk menyukseskan program prioritas di masing-masing daerah.
“Kita perlu memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil menjelang bulan suci Ramadan, serta mengoptimalkan pelaksanaan program nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah pusat, tinggal bagaimana kita bersinergi dalam pelaksanaannya, termasuk dengan dapur umum,” paparnya.
Selain itu, Eddy menyoroti upaya pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting di Barito Selatan.
“Kita berharap angka kemiskinan dan stunting dapat ditekan secara signifikan. Program ini sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Fokus pada Infrastruktur dan Ketahanan Pangan
Dalam retret tersebut, para kepala daerah mendapatkan arahan dari berbagai menteri terkait program pembangunan. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah efisiensi anggaran daerah.
“Kita diminta untuk mengalokasikan anggaran secara lebih baik. Anggaran yang tidak terlalu mendesak sebaiknya dialihkan ke pembangunan infrastruktur yang lebih bermanfaat, seperti pembangunan sekolah dan peningkatan layanan kesehatan di puskesmas,” terang Eddy.
Terkait sektor energi, ia menekankan bahwa Barito Selatan memiliki potensi besar sebagai lumbung energi, terutama dari sektor batu bara.
“Kita berharap daerah ini bisa menjadi penyangga energi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya.
Sementara di sektor ketahanan pangan, Eddy optimistis bahwa Kalimantan Tengah, dengan luas hampir 1 juta hektare, dapat menjadi lumbung pangan bagi IKN.
“Kita punya potensi besar di bidang pertanian dan peternakan, seperti padi, jagung, dan perikanan. Bahkan, ada kerja sama dengan daerah lain, misalnya Sukabumi, yang siap membantu jika kita ingin menanam kedelai,” katanya.
Eddy juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur desa hingga ke ibu kota kabupaten untuk mendukung roda perekonomian.
“Dalam lima tahun pertama ini, kita ingin melanjutkan program multi-year untuk menyambungkan desa, kecamatan, hingga ibu kota kabupaten. Dengan infrastruktur yang memadai, perputaran ekonomi dapat berjalan lebih baik,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan membangun kembali sekolah-sekolah yang sudah tua.
“Kita ingin meningkatkan kualitas SDM di Barito Selatan. Jika sekolah-sekolah diperbaiki dan dibangun lebih baik, maka generasi penerus akan semakin berkualitas,” katanya.
Sebagai penutup, Eddy menegaskan komitmennya untuk mendukung program strategis nasional, termasuk swasembada pangan.
“Kita ingin Barito Selatan dan Kalimantan Tengah secara umum berperan sebagai lumbung pangan nasional. Ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan