Evaluasi Lintas Sektor Kesehatan, Dinkes Kalteng Optimalkan Penurunan Stunting dan Masalah Gizi

Foto: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul, saat memberikan sambutan pada Pertemuan Evaluasi Lintas Sektor Kesehatan Ibu dan Anak serta Masalah Gizi Tahap II pada Selasa, 10 September 2024, di Neo Hotel Palangka Raya. (MMC Kalteng)

PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengadakan Pertemuan Evaluasi Lintas Sektor Kesehatan Ibu dan Anak serta Masalah Gizi Tahap II pada Selasa, 10 September 2024, di Neo Hotel Palangka Raya.

Pertemuan ini berfokus pada evaluasi masalah gizi seperti weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk, dan stunting.

WhatsApp Image 2025-04-18 at 16.25.13
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul. Dalam sambutannya, Suyuti menegaskan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting telah memperkuat kerangka kebijakan untuk mempercepat penurunan angka stunting di seluruh Indonesia.

Target nasionalnya adalah mencapai prevalensi stunting 14 persen pada tahun 2024, sebagaimana ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024.

Suyuti menyebutkan bahwa hasil evaluasi tidak akan berhenti pada tahun 2024, melainkan akan terus berlanjut hingga 2045 dengan target prevalensi stunting turun hingga 5 persen. Salah satu isu yang diangkat adalah kenaikan prevalensi stunting pada anak usia 12-23 bulan berdasarkan data SSGI 2021 dan 2022, yang memerlukan perhatian khusus.

Strategi ke depan mencakup penanganan determinan penting seperti pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, imunisasi dasar lengkap, serta akses air bersih dan sanitasi. Upaya penanganan stunting juga perlu lebih difokuskan pada pencegahan di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak.

Menurut data terbaru, prevalensi balita stunting di Kalteng turun dari 26,9 persen pada tahun 2022 menjadi 23,5 persen pada tahun 2023. Pemerintah menargetkan penurunan hingga 14 persen pada tahun 2024.

Suyuti menyebut bahwa pencapaian target ini memerlukan sinergi kuat antara pemerintah daerah, kabupaten/kota, dan Puskesmas.

“Walaupun ada kemajuan, tantangan masih besar. Diperlukan strategi dan langkah konkret untuk mencapai target penurunan stunting,” tutup Suyuti.

(Sya)

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page