Kadis PMD Kalteng Siap Dukung Ketahanan Pangan Lewat BUMDes

Foto: Kepala Dinas PMD, Aryawan turut hadiri Diseminasi Laporan Perekonomian. (ist)

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Aryawan, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan desa dan penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Kalteng, yang digelar di Aula Lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Rabu 30 April 2025.

WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Dalam kesempatan tersebut, Aryawan menyampaikan bahwa kegiatan diseminasi memberikan gambaran dan pemahaman terhadap kondisi perekonomian daerah, sekaligus tantangan dan peluang yang harus dihadapi.

“Kami siap mendukung penuh program Ketahanan Pangan Nasional sehubungan dengan potensi besar dalam hal produksi bahan pangan yang dimiliki desa-desa di Kalteng seperti beras. Kami juga mendukung upaya penguatan sektor UMKM, yang dapat menggerakkan roda perekonomian khususnya di perdesaan melalui BUMDes,” tuturnya.

Kegiatan yang mengusung tema “Batang Gawi, Bersama Pertanian Kalteng Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional” ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng, Sri Widanarni, mewakili Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran.

Dalam sambutan tertulis Gubernur yang dibacakan Sri Widanarni, disampaikan bahwa Pemprov Kalteng berkomitmen mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras, sebagai program prioritas nasional.

“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi 2023–2024 dan target produksi 2025 mengalami peningkatan sebesar 30 persen, di mana tahun 2023 sebanyak 330 ribu ton dan pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 475 ribu ton,” jelasnya.

Sri menambahkan, kegiatan cetak sawah di Kalteng pada 2025 ditargetkan mencapai 85 ribu hektare, tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan kontrak seluas 66,9 ribu hektare yang telah berjalan. Sementara itu, per 25 April 2025, luas tanam padi telah mencapai 92 ribu hektare, atau sekitar 56 persen dari target seluas 164 ribu hektare.

“Selain itu, terdapat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) tahun 2024–2025 sebanyak 1.308 unit, termasuk bantuan untuk brigade pangan yang terdiri dari hand sprayer, transplanter, traktor roda empat dan dua, mesin pompa air, dryer, power thresher, dan CHB,” bebernya.

Ia menegaskan bahwa Pemprov Kalteng tetap berkomitmen mendukung percepatan swasembada pangan di daerah.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Yuliansyah Andrias, dalam paparannya menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kalteng tahun 2025 diprediksi melambat akibat penurunan ekspor dan perlambatan sektor konstruksi.

“Perekonomian nasional tahun 2025 diperkirakan masih ditopang oleh permintaan domestik, seperti konsumsi rumah tangga dan kebijakan fiskal. Namun demikian, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat terkena dampak negatif karena menghadapi tantangan eksternal seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat (Trump 2.0), termasuk di Kalteng,” ujarnya.

Ia juga menyinggung soal inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalteng yang diperkirakan meningkat, namun masih dalam rentang target nasional sebesar 2,5 ± 1 persen. Peningkatan ini dipicu oleh lonjakan permintaan emas sebagai safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. Meski begitu, ketersediaan pangan dan peningkatan produksi komoditas strategis diharapkan dapat meredam dampaknya.

Yuliansyah turut menekankan pentingnya pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan pengembangan kawasan industri sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Perlu adanya penguatan iklim investasi, penyempurnaan regulasi, dan pembangunan infrastruktur pendukung agar sektor industri ini dapat tumbuh optimal,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa sejak 1 April 2025, Bank Indonesia telah memperkuat kebijakan insentif likuiditas makroprudensial guna mendorong penyaluran kredit ke sektor prioritas, termasuk UMKM dan pertanian.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Uk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page