Kalteng Tekan Inflasi Hingga 1,29%, Peringkat Keempat Terendah Secara Nasional
PALANGKA RAYA – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 pada Selasa, 11 September 2024. Yuas Elko mengikuti rapat tersebut dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, dan diikuti oleh perwakilan dari seluruh daerah di Indonesia.
Dalam arahannya, Tomsi Tohir menekankan pentingnya tindakan nyata dari setiap daerah, khususnya di wilayah yang harga komoditasnya melampaui harga eceran tertinggi.
“Segera koordinasikan dengan instansi terkait dan rumuskan langkah-langkah untuk menekan harga-harga tersebut agar sesuai dengan harga eceran tertinggi,” tegasnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, menyampaikan tinjauan inflasi nasional serta indeks perkembangan harga hingga minggu kedua September 2024.
Pudji mengungkapkan bahwa tingkat inflasi tahun kalender (y-to-d) pada Agustus 2024 tercatat sebesar 0,87 persen, masih di bawah target inflasi tahun 2024 yang ditetapkan sebesar 2,5±1 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi tahun-tahun sebelumnya, kecuali pada 2021.
Pudji juga menyoroti sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi sepanjang Januari hingga Agustus 2024. Sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, dan beras mengalami inflasi secara bulanan (m-to-m).
Setelah mengalami deflasi pada April dan Mei, harga beras kembali naik sejak Juni 2024. Sementara itu, minyak goreng mengalami kenaikan harga di 53,06 persen wilayah Indonesia pada minggu kedua September, sedangkan daging ayam ras menunjukkan penurunan harga di 46,11 persen wilayah.
Sahli Gubernur Kalteng, Yuas Elko, memberikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah atas kinerja luar biasa mereka dalam menjaga kestabilan inflasi di provinsi tersebut.
Pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan 9 September 2024, Kalteng berhasil menduduki peringkat keempat sebagai daerah dengan inflasi terendah secara nasional, dengan angka 1,29 persen (y-on-y).
Capaian ini, menurut Yuas, merupakan bukti nyata bahwa TPID Kalteng telah bekerja dengan baik dalam mengendalikan inflasi, terutama pada sektor pangan dan komoditas utama.
Ia berharap kerja keras ini dapat terus dilanjutkan agar perekonomian Kalteng tetap stabil.
Rapat Koordinasi tersebut juga dihadiri secara virtual oleh sejumlah pejabat nasional dan instansi terkait, seperti Deputi III Bidang Perekonomian, Kantor Staf Presiden Edy Priyono, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Batara Siagian, serta perwakilan dari BULOG, Kementerian Perdagangan, dan Polri.
Dengan sinergi antar-stakeholder, diharapkan pengendalian inflasi di berbagai daerah, termasuk Kalteng, dapat berjalan lebih efektif, sehingga harga-harga komoditas bisa tetap stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tinggalkan Balasan