Menteri Abdul Mu’ti Apresiasi Pemprov Kalteng karena Lebih Dulu Terapkan Digitalisasi Pendidikan

Mendikdasmen, Abdul Mu’ti.

PALANGKA RAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) atas penerapan program digitalisasi pendidikan yang dinilai mendahului kebijakan nasional.

“Baru diluncurkan Bapak Presiden pada saat Hari Pendidikan Nasional yang lalu, ternyata Kalimantan Tengah sudah memulainya,” ujar Abdul Mu’ti saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Jumat (9/5/2025).

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Sebelum menghadiri kegiatan di kampus tersebut, Abdul Mu’ti meninjau langsung implementasi pembelajaran digital di SMKN 3 Palangka Raya. Ia mengaku terkesan dengan keberadaan kelas cerdas dan sarana digital yang telah tersedia.

“Saya sudah berkunjung tadi pagi ke SMKN 3 Palangka Raya yang sudah memiliki kelas cerdas dan pembelajaran digital. Ini adalah komitmen Pak Gubernur yang mendahului kami di tingkat nasional,” ujarnya.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.41.53

Abdul Mu’ti juga menyampaikan kesiapan pemerintah pusat untuk mendukung kelanjutan program tersebut, khususnya di tingkat sekolah dasar. “Kalau Pak Gubernur bisa mengalokasikan untuk SMP, SMA, SMK, dan SKH, insya Allah untuk SD-nya akan kami bantu dari pemerintah pusat,” tegasnya.

Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, memaparkan bahwa program digitalisasi pendidikan sudah menyentuh berbagai wilayah, termasuk pedalaman. Sepanjang 2024, sebanyak 1.198 unit papan tulis interaktif telah disalurkan ke SMA, SMK, dan Sekolah Khusus (SKH).

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (1)
WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (2)

“Ini untuk mendukung digitalisasi pembelajaran mulai dari sekolah di perkotaan sampai pedalaman desa-desa,” kata Agustiar.

Tahun 2025, Pemprov Kalteng menargetkan penambahan 3.141 unit papan tulis digital. Tak hanya itu, perangkat tersebut juga akan disertai 874 panel surya dan 321 unit Starlink guna mengatasi keterbatasan akses internet di daerah terpencil.

Agustiar turut menyatakan dukungan terhadap Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, termasuk pembangunan Sekolah Unggul Garuda.

Dalam forum yang sama, Agustiar mengusulkan pembangunan SKH (Sekolah Khusus) percontohan di Kalteng guna menampung anak-anak berkebutuhan khusus dari pelosok.

“Mengingat masih ditemukan anak-anak berkebutuhan khusus di pelosok, sehingga dinilai perlu ditampung dalam sekolah asrama untuk memudahkan penanganan,” jelasnya.

Gubernur juga menyoroti persoalan kesejahteraan guru, khususnya di wilayah terpencil. Saat ini, jumlah guru di Kalteng tercatat sebanyak 24.734 guru SD, 10.060 guru SMP, 5.050 guru SMA, 3.060 guru SMK, dan 387 guru SKH.

“Terutama bagi guru di daerah terpencil, kami mengusulkan adanya kebijakan yang memperbolehkan pemerintah daerah untuk mengangkat guru honorer,” tutup Agustiar.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Btng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page