Plt Kadisdik Kalteng: Pendidikan Inklusif Kunci Cetak Generasi Emas Kalteng
PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memperkuat sektor pendidikan sebagai bagian dari upaya mencetak generasi emas yang unggul dan berdaya saing. Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, Senin 14 April 2025.
Menurut Reza, kebijakan pendidikan inklusif yang dijalankan saat ini merupakan bentuk konsistensi Pemprov dalam memberikan akses yang adil bagi seluruh masyarakat, khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu dan wilayah pedalaman.
“Kita ingin program ini berdampak nyata. Seluruh kebijakan dan bantuan diarahkan untuk menjawab kebutuhan riil di lapangan, mulai dari pembiayaan pendidikan hingga fasilitas penunjang yang memadai,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menegaskan bahwa generasi muda Kalimantan Tengah adalah aset berharga yang harus didorong agar mampu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Pendidikan, kata dia, adalah pintu menuju masa depan yang maju dan setara, tanpa meninggalkan kearifan lokal.
“Kami ingin menghadirkan sistem pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memanusiakan. Pendidikan yang mengajarkan toleransi, kasih sayang, semangat religius, dan memperkuat jati diri sebagai masyarakat Kalimantan Tengah yang belom bahadat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Reza menekankan pentingnya membangun pendidikan yang merangkul semua kalangan, tanpa membedakan suku, agama, maupun status sosial.
“Kita berada dalam rumah besar huma betang, yang mengajarkan bahwa perbedaan adalah kekuatan. Di sinilah nilai nasionalisme dan semangat Indonesia Raya harus terus hidup,” tambahnya.
Ia juga berharap seluruh elemen masyarakat terus bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan. “Dari pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, kita akan melahirkan generasi emas Kalimantan Tengah yang berani, berilmu, dan berakhlak,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran menegaskan komitmennya dalam mendorong pemerataan pendidikan melalui Program Sekolah dan Kuliah Gratis. Bantuan pendidikan kini diprioritaskan bagi siswa dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Program Sekolah Gratis difokuskan untuk siswa SMA/SMK/SKH yang berasal dari latar belakang ekonomi lemah, terutama di wilayah pedalaman. Sedangkan Program Kuliah Gratis diberikan kepada 10.000 mahasiswa yang menempuh pendidikan di 32 perguruan tinggi negeri dan swasta di dalam provinsi.
“Pendidikan adalah hak setiap anak. Dengan penyesuaian ini, kami ingin memastikan mereka yang benar-benar membutuhkan tidak tertinggal. Prioritas kami adalah pemerataan akses pendidikan hingga ke pelosok,” ujar Agustiar.
Selain pembebasan biaya pendidikan, Pemprov Kalteng juga memperkuat sarana dan prasarana sekolah dengan menyalurkan ratusan unit TV interaktif dan papan tulis digital. Pemerintah juga memberikan panel surya untuk sekolah yang belum memiliki akses listrik, perangkat Starlink untuk konektivitas internet, serta alat transportasi seperti speedboat, perahu klotok, dan bus sekolah.
Upaya ini diharapkan mampu mendorong transformasi pendidikan di Kalimantan Tengah menuju sistem yang lebih modern, inklusif, dan berkeadilan.
Tinggalkan Balasan