Siti Nafsiah Desak Kalteng Segera Tinggalkan Ketergantungan pada Komoditas Mentah
PALANGKA RAYA – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Siti Nafsiah, mendesak Pemerintah Provinsi untuk segera mengubah arah pembangunan ekonomi daerah dan melepaskan diri dari ketergantungan pada komoditas mentah, seperti tambang dan perkebunan.
“Kita tidak bisa terus-terusan bergantung pada tambang dan perkebunan. Ketergantungan ini membuat ekonomi kita rapuh, mudah goyah saat harga global turun,” tegas Siti Nafsiah, Kamis (8/5).
Sebagai Ketua Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi ekonomi dan sumber daya alam, Siti menyoroti lemahnya kinerja sektor industri pengolahan yang justru mengalami kontraksi. Menurutnya, kondisi ini mencerminkan stagnasi dalam program hilirisasi yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan.
“Industri pengolahan kita lemah. Ini tanda bahwa program hilirisasi jalan di tempat,” ujarnya.
Siti menilai Kalteng memiliki potensi besar dalam sektor kelapa sawit, karet, rotan, hingga pertanian, namun belum dikelola secara maksimal di sektor hilir. Ia menegaskan pentingnya segera menyusun peta jalan yang konkret untuk membangun industri berbasis potensi lokal.
“Kita harus bangun industri hilir sekarang juga. Kalau terus memberikan SDA mentah, kita hanya jadi penonton, sementara daerah lain yang menikmati keuntungan besar,” tambahnya.
Politisi senior Partai Golkar ini yakin, memperkuat industri hilir akan menjadi langkah strategis untuk menciptakan fondasi ekonomi daerah yang kokoh, stabil, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kalau kita mau ekonomi yang kokoh, kita harus berani berubah. Dan perubahan itu harus dimulai sekarang,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan