Fraksi PDIP Soroti Jalan Rusak dan Program Plasma Tak Jelas: Warga Butuh Kepastian

Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Gunung Mas, Rusmila.

KUALA KURUN – Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kabupaten Gunung Mas menyoroti dua persoalan krusial yang dinilai mendesak untuk segera ditangani pemerintah daerah, yakni ketidakjelasan program plasma perkebunan dan kerusakan infrastruktur jalan.

Dalam Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan III Tahun 2025 yang digelar di Gedung DPRD Gunung Mas, Selasa (1/7/2025), juru bicara Fraksi PDIP, Rusmila, menyampaikan bahwa kedua isu tersebut harus menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41
WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Fraksi PDIP meminta pemerintah daerah memberikan penjelasan komprehensif mengenai pelaksanaan program plasma dalam lima tahun terakhir. Menurut Rusmila, kejelasan itu penting agar masyarakat, khususnya petani, memiliki kepastian terhadap masa depan ekonominya.

“Kami meminta kejelasan tentang program plasma yang telah berjalan maupun yang masih dalam proses penyelesaian. Program ini sangat penting karena menyangkut masa depan ekonomi masyarakat, khususnya petani di Kabupaten Gunung Mas,” tegas Rusmila.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.41.53

Selain program plasma, Fraksi PDIP juga mengkritisi kerusakan parah pada ruas jalan Tewah–Tumbang Miri. Kondisi jalan tersebut disebut telah menghambat mobilitas warga dan kegiatan ekonomi di wilayah terdampak.

“Kami mendesak Pemerintah Daerah agar segera menindaklanjuti perbaikan jalan Tewah–Tumbang Miri. Kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak bisa dibiarkan terlalu lama karena menyangkut kepentingan masyarakat luas,” ujarnya.

WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (1)
WhatsApp Image 2025-06-06 at 20.34.41 (2)

Fraksi PDIP mendorong agar seluruh jajaran pemerintah daerah lebih responsif dan berkomitmen dalam menyusun kebijakan pembangunan yang menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. RPJMD, kata Rusmila, harus disusun dengan orientasi pada solusi, bukan sekadar formalitas.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Slh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page