Pemprov Kalteng Dorong Petani Sawit Bersaing di Pasar Global Melalui Pelatihan Sertifikasi ISPO

Foto bersama peserta pelatihan seritifikasi ISPO di Aula BPSDM Kalteng, Selasa (4/10/2025). (IST)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat daya saing sektor perkebunan sawit rakyat agar mampu menembus pasar global.

Salah satunya melalui Pelatihan Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Tahun 2025 yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah.

WhatsApp Image 2025-04-02 at 13.18.03

Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Herson B Aden, di Aula BPSDM Provinsi Kalteng, Selasa (4/11/2025).

Membacakan sambutan tertulis Plt Sekda Kalteng, Leonard S Ampung, Herson menyampaikan, pelatihan itu merupakan wujud kolaborasi strategis antara pemerintah, dunia usaha, lembaga pelatihan, dan masyarakat pekebun sawit.

Sinergi multipihak ini, katanya, menjadi bukti komitmen Pemprov Kalteng dalam mendorong keberlanjutan dan daya saing industri sawit rakyat.

“Sertifikasi ISPO bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan dan strategi unggulan untuk memperkuat daya saing, meningkatkan akses pasar, serta memastikan pengelolaan perkebunan yang legal, transparan, berkelanjutan, dan berkeadilan,” ujar Herson.

Ia menambahkan, ISPO menjadi fondasi penting bagi petani sawit rakyat di Kalimantan Tengah agar mampu memenuhi standar keberlanjutan global.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para pekebun dapat memahami prinsip dan kriteria ISPO, memperkuat kelembagaan, memperjelas legalitas lahan, serta menumbuhkan budaya tata kelola perkebunan yang ramah lingkungan.

“Pelatihan ini tidak berhenti di ruang kelas, tetapi berbuah hasil nyata bagi masyarakat. Pemerintah Provinsi akan terus mengawal pendampingan hingga sertifikat ISPO terbit,” tegas Herson.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rizky R Badjuri menjelaskan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi pekebun dalam menerapkan standar ISPO.

Selain itu, pelatihan ini juga menjadi langkah percepatan penerbitan sertifikat sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi dan penguatan legalitas usaha perkebunan rakyat.

Lebih lanjut, Rizky menambahkan, sertifikasi ISPO bukan hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas serta memperkuat posisi petani sawit Kalteng dalam rantai pasok global yang berkelanjutan.

Kegiatan tersebut turut dihadiri secara virtual oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Direktorat Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, serta secara langsung oleh Direktur PT Titian Karsa Mandiri, Warsito, bersama narasumber, fasilitator, pendamping teknis, dan peserta pelatihan yang terdiri atas pekebun dari Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Lamandau.

Follow Narasi Kalteng di Google Berita.

(Ahmd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

You cannot copy content of this page